ANALISIS YURIDIS TENTANG SANKSI PELAKUPERBURUAN DAN PERDAGANGAN SATWA LIAR DILINDUNGI DI INDONESIA

Alfisa, Reza Nazalia (2022) ANALISIS YURIDIS TENTANG SANKSI PELAKUPERBURUAN DAN PERDAGANGAN SATWA LIAR DILINDUNGI DI INDONESIA. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
ORISINILITAS REZA NAZALIA.pdf

Download (242kB)
[img] Text
PENGESAHAN + STEMPEL.pdf

Download (251kB)
[img] Text
ABSTRAK pdf.pdf

Download (128kB)

Abstract

Berbagai macam satwa endemik di Indonesia saat ini sedang menajadi sasaran empuk bagi para pemburu dan pedagang satwa liar illegal. Dampak dari pendemi ini membuat beberapa masyarakat tergiur dengan keuntungan yang diperoleh dari bisnis illegal ini, yang nantinya akan berdampak pada kepunahan satwa tersebut di ekosistemnya. International Animal Rescue (IAR) Indonesia menyebutkan bahwa kejahatan satwa liar secara gelobal menempati posisi kedua setelah narkotika, Banyaknya public figur dan pejabat negara yang secara terang memelihara satwa liar membuat banyak masyarakat biasa juga ikut ingin memeliharanya namun masyarakat kurang paham dengan bagaimana cara mendapatkan satwa liar tersebut sehingga memilih dengan cara membeli dari pemburu dan pedagang satwa liar secara ilegal, selain mendapatkannya secara illegal masyarakat pun masih belum cukup ilmu tentang bagaimana cara untuk mensejahterakan satwa liar yang dipeliharanya sehingga satwa yang dipelihara pun menjadi tidak terurus bahkan berakhir pada kematian. Hal ini dapat mempercepat kepunahan pada satwa liar yang dimiliki Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut maka didapatkan dua rumusan yaitu bagaimana sanksi hukum dalam melindungi satwa liar dilindungi di Indonesia dan bagaimana implikasi dari muatan sanksi terhadap pelaku perburuan dan lperdagangan satwa liar dilindungi Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif, yang bersifat prespektif, yang bersumber pada bahan hukum sekunder, permier dan tersier. Dari penelitian ini maka diperoleh hasil bahwa sanksi hukum bagi pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar di atur didalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang memberikan jumlah hukuman bagi pelaku yaitu 5 tahun penjara dan denda Rp100 juta rupiah dirasa kurang tegas dan tidak memberikan efek jera terhadap para pelaku, hal ini karena sanksi yang diberikan tidak sesuai dengan keuntungan yang di dapat oleh pelaku dan sanksi yang diberikan dirasa sudah tidak relevan di masa sekarang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Sanksi, Perburuan dan Perdagangan, Satwa liar dilindungi
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Reza Nazalia Alfisa
Date Deposited: 16 Jan 2023 03:16
Last Modified: 16 Jan 2023 03:16
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/13571

Actions (login required)

View Item View Item