PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN LEMO – PALANGKA RAYA, KABUPATEN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Janji, Nor Ahmad (2022) PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN LEMO – PALANGKA RAYA, KABUPATEN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
lembar Pengesahan SKRIPSI.pdf

Download (522kB)
[img] Text
lembar Pernyataan Keaslian.pdf

Download (355kB)
[img] Text
ABSTRAK - Copy_merged.pdf

Download (565kB)

Abstract

Jalan Lemo-palangka raya adalah akses jalan Provinsi Baru yang menghubungkan Ibu Kota kabupaten Barito Utara menuju ibu kota provinsi kalimantan tengah, Bupati Barito Utara Mengatakan bahwa, jalur alternatif tersebut masih banyak terdapat kendala. Salah satunya adalah pada ruas jalan tersebut masih belum ada perkerasan,Sehingga Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan perencanaan tebal Perkerasan jalan yang sesuai dengan standar perencanaan yang berlaku. Analisis data yaitu dengan cara mengkorelasikan data-data yang ada pada Tabel, Grafik dan Nomogram yang telah ditetapkan. Perhitungan tebal perkerasan dilakukan dengan menggunakan rumus yang ada pada Pedoman Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan AASHTO 1993. Dari Hasil Perhitungan tebal perkerasan pada ruas jalan LEMO-Palangkaraya dengan menggunakan metode MDPJ 2017 pada umur rencana 20 tahun diperoleh nilai CESA5 sebesar 6766315,4, CBR Desain 3,57% didapatkan tebal perkerasan untuk lapisan permukaan (AC-WC dan AC-BC) 10 cm, Lapisan Pondasi Atas (AC Base) 8 cm dan Lapisan Pondasi Bawah (LPA Kelas A) 30 cm dengan Tanah timbunan pilihan sebesar 30 cm. Sedangkan,dalam Perencanaan tebal perkerasan pada ruas jalan LEMO-Palangkaraya dengan menggunakan metode AASHTO 1993 pada umur rencana 20 tahun diperoleh nilai ESAL(W18) sebesar 11.434.680, CBR Desain 3,57% didapatkan tebal perkerasan untuk lapisan permukaan (LASTON) 20,3 cm, Lapisan Pondasi Atas 15,2 cm dan Lapisan Pondasi Bawah 35 cm dengan Tanah timbunan pilihan sebesar 30 cm. Hasil perbandingan Tebal perkerasan Lentur dengan umur rencana 20 tahun dan menggunakan bahan yang sama di setiap lapisan, Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 menghasilkan total tebal perkerasan sebesar 48 cm, dan Metode AASHTO 1993 menghasilkan ketebalan sebesar 67,3 cm. Dari hasil yang didapat metode AASHTO 1993 memiliki ketebalan yang lebih besar dibandingkan dengan Metode Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017. Maka jika digunakan pada perencanaan ketebalan perkerasan jalan, Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 lebih efisien atas pertimbangan bahwa metode tersebut adalah metode terbaru dan dikeluarkan oleh Bina Marga

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Perencanaan Tebal Perkerasan,Metode MDPJ 2017,AASHTO 1993
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: Nor Ahmad Janji
Date Deposited: 21 Feb 2023 01:47
Last Modified: 21 Feb 2023 01:47
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/13904

Actions (login required)

View Item View Item