ANALISIS KUANTITAS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR B30 PADA MESIN INDUK KAPAL MITSUBISHI S6R2 - MPTK, 750 HP, 1450 RPM x 2 PADA KAPAL FERY PENYEBERANGAN DI LINTASAN PENYEBERANGAN KETAPANG - GILIMANUK

purba, gewarden (2023) ANALISIS KUANTITAS PENGGUNAAN BAHAN BAKAR B30 PADA MESIN INDUK KAPAL MITSUBISHI S6R2 - MPTK, 750 HP, 1450 RPM x 2 PADA KAPAL FERY PENYEBERANGAN DI LINTASAN PENYEBERANGAN KETAPANG - GILIMANUK. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI.pdf

Download (237kB)
[img] Text
FILE ABSTRAK_removed.pdf

Download (111kB)

Abstract

Bahan bakar yang digunakan untuk motor diesel di kapal umumnya adalah bahan bakar diesel konvensional yang memiliki viskositas yang tinggi dibandingkan bahan bakar yang lainnya sehingga kualitas gas buang yang dihasilkan sangat buruk (H, 2015). Mengenai penggunaan biodiesel B30 antara lain penelitian oleh (Asokan et al., 2019) menyatakan bahwa pada pembebanan penuh, ketebalan asap dari bahan bakar biodiesel B20 dan B30 terlihat lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional dan akan menghasilkan asap lebih pekat jika menggunakan campuran di atas B30. Penelitian oleh (Sungkono, 2018) menyatakan pengaruh konsumsi pemakaian bahan bakar pada mesin diesel dipengaruhi oleh beban kerja dan waktu pengoperasioan mesin diesel. Penelitian oleh (Haryono & Witjonarko, 2017) menyatakan bahwa komposisi bahan bakar campuran yang memberikan unjuk kerja terbaik pada kondisi beban simulator full load adalah B30 pada putaran 900 rpm keatas dan B10 pada putaran 600 rpm sampai 900 rpm. Berangkat dari penelitian terdahulu, maka penulis dengan ini berencana untuk melanjutkan penelitian dengan judul “Analisis Kuantitas Penggunaan Bahan Bakar B30, B20, dan Solar pada Mesin Induk Kapal Mitsubishi S6R2 - MPTK, 750 HP, 1450 RPM x 2 pada Kapal Fery Penyeberangan di Lintasan Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk”. Metode yang di gunakan pada penelitian ini dengan cara observasi secara berkala terhadap tangki harian bahan bakar yang telah dipersiapkan sebagai bahan observasi pada kapal guna mengetahui kuantitas penggunaan bahan bakar selama kapal beroperasi dan dilakukan observasi. Hasilnya pada daya mesin 750 HP Putaran mesin 1450 RPM konsumsi bahan bakar paling besar menggunakan Solar sebesar 314 L/jam, tetapi lebih boros di bandingkan B20 sebesar 215 L/jam, dan B30 yaitu sebesar 210 L/jam. Pada daya mesin 510 HP Putaran mesin 1000 RPM Solar sebesar 289 L/jam, B20 sebesar 187 L/jam, dan B30 yaitu sebesar 177 L/jam. Pada daya mesin 375 HP Putaran mesin 725 RPM memperlihatkan data yang hampir sama Solar sebesar 245 L/jam, B20 sebesar 155 L/jam, dan B30 yaitu sebesar 140 L/jam. Besarnya effesiensi solar pada daya mesin 750 HP Putaran mesin 1450 RPM data tertinggi menggunakan Solar sebesar 42,49 (%), tetapi lebih boros dari B20 sebesar 29,09 %, dan B30 yaitu sebesar 28,42 %. Sedangkan pada daya mesin 510 HP Putaran mesin 1000 RPM Solar sebesar 44,26%, B20 sebesar 28,64, dan B30 sebesar 27,11 %. Selanjutnya Pada daya mesin 375 HP Putaran mesin 725 RPM memperlihatkan data yang hampir sama Solar sebesar 45,37%, tetapi lebih boros di bandingkan effesiensi bahan bakar B20 sebesar 28,70, dan effesiensi B30 yaitu sebesar 25,39%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Solar, B20,B30, Kuantitas bahan bakar
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Depositing User: Muhammad Fauzan
Date Deposited: 04 Jan 2023 03:39
Last Modified: 04 Jan 2023 03:39
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/14210

Actions (login required)

View Item View Item