PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN YANG DI LAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR (TINJAUAN YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK)

PRAMANA, RANGGA SEPTA EGA (2023) PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN YANG DI LAKUKAN OLEH ANAK DIBAWAH UMUR (TINJAUAN YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK). Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
1 ARTIKEL RANGGA septa_2.pdf

Download (350kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan-Rangga.pdf

Download (119kB)
[img] Text
Keaslian Skripsi.pdf

Download (456kB)

Abstract

Mediasi dalam perjanjian perdamaian memiliki peraturan tersendiri dalam banyak instrumen hukum. Karena Indonesia yaitu negara hukum, penyelesaian sengketa alternatif aturan hukum sangat penting. Gagasan dasar penyelesaian alternatif penyelesaian dalam masalah pidana berkaitan dengan sifat hukum pidana itu sendiri. Menurut Van Bemmelen, hukum pidana pada dasarnya merupakan upaya terakhir, upaya terakhir. Dalam menghadapi anak yang berkonflik dengan hukum, kita harus selalu mengingat bahwa keadaan anak berbeda dengan keadaan orang dewasa. Sifat dasar anak sebagai individu yang masih labil, masa depan anak sebagai aset bangsa, dan kedudukan anak dalam masyarakat yang masih membutuhkan perlindungan dapat dijadikan dasar untuk mencari solusi alternatif bagaimana mencegah anak dari tindak pidana formal. sistem peradilan, menempatkan anak di penjara, dan stigmatisasi status anak sebagai narapidana. Dalam penulisan tesis ini, kami akan mencari jawaban atas permasalahan yang ada, antara lain bagaimana mengatur perlindungan hukum bagi anak sebagai pelaku tindak pidana, bagaimana kedudukan anak sebagai pelaku tindak pidana dalam penyidikan, dan bagaimana kebijakan hukum pidana ditinjau dari perlindungan anak sebagai pelaku tindak pidana pencabulan. Penggunaan mediasi penal sebagai alternatif peradilan anak dalam penanganan anak yang berkonflik dengan hukum relatif baru, yang telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang disebut “diversi”. Implikasi yang diharapkan dari pengaturan diversi yaitu berkurangnya jumlah anak yang diikutsertakan dalam proses peradilan pidana; meningkatkan penyelesaian kasus anak dengan mengutamakan keadilan restoratif dan diversi; peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanganan anak yang berkonflik dengan hukum; dan meningkatnya peran advokat dalam kasus pengadilan anak.yang berkonflik dengan hukum; dan meningkatnya peran advokat dalam kasus-kasus anak di pengadilan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Diversi, Penyelesaian di Luar Pengadilan, Anak yang Berhadapan dengan Hukum.
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Rangga Septa Ega Pramana
Date Deposited: 13 May 2023 02:57
Last Modified: 13 May 2023 02:57
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/16371

Actions (login required)

View Item View Item