ANALISIS PERLINDUNGAN ANAK PELAKU KEJAHATAN DENGAN PEMBERLAKUAN RESTORATIVE JUSTICE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

AULIA, GHINA (2023) ANALISIS PERLINDUNGAN ANAK PELAKU KEJAHATAN DENGAN PEMBERLAKUAN RESTORATIVE JUSTICE BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
Ghina Aulia_CovAbsDaf.pdf

Download (232kB)
[img] Text
Ghina Aulia_Orisinalitas.pdf

Download (105kB)
[img] Text
Ghina Aulia_Pengesahan.pdf

Download (112kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan restorative justice sebagai upaya penyelesaian pekara pidana anak berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Untuk mengetahui akibat hukum terhadap kedudukan restorative justice dalam penyelesaian perkara pidana anak berdasarkan Undang�Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Ana. Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan jenis penelitian hukum normatif berupa penelitian kepustakaan yang menggunakan 3 bahan hukum yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Penelitian hukum ini menitikberatkan pada studi kepustakaan yang berarti akan lebih banyak menelaah dan mengkaji aturan-aturan hukum yang ada dan berlaku. Hasil penelitian Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak memunculkan sebuah fenonema hukum, yaitu konsep penerapan sanksi pada peradilan pidana umum yang khas dengan pembalasan/penghukuman (retributive) sebagai cirinya, bergeser ke arah restorative justice yaitu serangkaian usaha untuk perbaikan dan perlindungan masyarakat yakni kepentingan pelaku dan korban serta kepentingan masyarakat banyak. Kedudukan restorative justice diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012, yang salah satu tujuannya adalah untuk menyelesaikan perkara anak diluar proses peradilan. Tanggung jawab pidana terhadap Anak, menurut Undang-Undang Nomor 11 Akibat hukum pengaturan restorative justice memberi kesempatan pada pelaku untuk mengungkapkan rasa penyesalan kepada korban dan lebih baik bila difasilitasi bertemu dalam pertemuan yang dilakukan secara professiona dan ini berdampak juga dengan pergeseran hukum dari lex talionis dengan menekankan pada upaya pemulihan (restorative).Dalam upaya pemulihan korban bilamana dengan pilihan pendekatan yang lebih retributive dan legalistic sulit untuk mengobati luka korban.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Perlindungan Anak, Pelaku Kejahatan, Restorative Justice
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Ghina Aulia
Date Deposited: 21 Jun 2023 05:21
Last Modified: 21 Jun 2023 05:21
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/16879

Actions (login required)

View Item View Item