ANALISA SANKSI PIDANA ANAK YANG MELAKUKAN PEREDARAN NARKOTIKA (BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN NOMOR: 22/Pid.Sus-Anak/2018/PN.Bjm)

Rifki, Yusron (2024) ANALISA SANKSI PIDANA ANAK YANG MELAKUKAN PEREDARAN NARKOTIKA (BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN NOMOR: 22/Pid.Sus-Anak/2018/PN.Bjm). Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
Yusron Rifki_CovAbsDaf.pdf

Download (236kB)
[img] Text
Yusron Rifki_Orisinalitas.pdf

Download (109kB)
[img] Text
Yusron Rifki_Pengesahan.pdf

Download (104kB)

Abstract

Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang ini peredaran gelap narkotika sudah sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan bangsa, dikarenakan peredarannya tidak hanya terjadi pada kota-kota besar saja, akan tetapi juga telah sering ditemukan di daerah-daerah pelosok, dan lebih mirisnya lagi peredaran narkotika ini telah sampai kepada anak-anak dibawah umur. Bagaimana jadinya jika seorang anak dibawah umur melakukan suatu tindak pidana? Terlebih lagi jika tindak pidana yang dilakukan anak tersebut adalah tindak pidana narkotika, yang sejatinya akan menimbulkan bahaya begitu besar bagi dirinya sendiri Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana putusan hakim mengenai pemidanaan bagi anak yang melakukan peredaran narkotika pada putusan Pengadilan Negeri Nomor: 22/Pid.Sus-Anak/2018/PN.Bjm apakah telah tepat hakim dalam penerapan dasar hukum putusan tersebut dan telah sesuai atau tidak penjatuhan pidana oleh hakim dengan tujuan pemidanaan anak. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan meneliti bahan pustaka berupa Putusan Pengadilan Negeri Nomor: 22/Pid.Sus-Anak/2018.PN.Bjm yang kemudian dianalisa. Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: Pertama, mengenai penerapan dasar hukum yang tidak sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terjadi di persidangan, yang mana hakim menerapkan Pasal 132 ayat (1) Jo Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika mengenai permufakatan jahat, sedangka pada fakta hukum di persidangan terdakwa jelas telah menjadi peranta pembelian 1 (satu) paket sabu-sabu dan sabu-sabu tersebut telah diserahkan kepada saksi, sehingga permufakatan jahat tersebut dianggap menjadi gugur. Kedua, mengenai pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana tidak sesuai dengan tujuan pemidanaan anak, selain untuk memperbaiki pribadi anak, memberikan efek jera serta agar tidak ada lagi kejahatan-kejahatan serupa yang terjadi di kemudian hari, tujuan pemidanaan anak haruslah memperhatikan pemidanaan yang dapat mendidik dan membina anak agar bisa kearah kehidupan yang lebih baik. Sehingga penjatuhan pidana penjara yang sejatinya dapat memberi banyak dampak negatif bagi anak, menjadi sebuah pilihan paling terakhir untuk diberikan kepada anak yang berhadapan dengan hukum.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pemidanaan, Anak yang melakukan peredaran narkotika, Permufakatan jahat, Tujuan pemidanaan anak.
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: UPT PPJ
Date Deposited: 13 Feb 2024 02:15
Last Modified: 13 Feb 2024 02:15
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/20169

Actions (login required)

View Item View Item