IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR STUDI KASUS DI SD ASIA BARU DAN SD RIMBUN TULANG BARITO KUALA

Kuryandoko, Kuryandoko (2024) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MERDEKA BELAJAR STUDI KASUS DI SD ASIA BARU DAN SD RIMBUN TULANG BARITO KUALA. Masters thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
abstrak2.pdf

Download (115kB)
[img]
Preview
Image
Image (203).jpg

Download (444kB) | Preview
[img]
Preview
Image
fc6407b3-b741-4af5-8ea4-ee591b12bf7d.jpg

Download (95kB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini mengetahui : 1) Untuk menganalisis keadaan faktor penentu keberhasilan kebijakan seperti komunikasi, sumber daya, disposisi (kecenderungan) dan struktur birokrasi terhadap penerapan kurikulum Merdeka, 2) Untuk menganalisis tahap implementasi kebijakan yang meliputi Interpretasi Kebijakan, Pengorganisasian Kebijakan dan aplikasi Kebijakan kurikulum Merdeka Belajar dan 3) Untuk menganalisis Implikasi kebijakan merdeka belajar terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran di SD Asia Baru dan SD Rimbun Tulang Barito Kuala Metode Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan jumlah informan penelitian sebanyak 4 orang yang berasal dari kepala sekolah dan Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika dengan dengan teknik analisis data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian 1) Keadaan faktor penentu keberhasilan kebijakan untuk aspek komunikasi diantaranya informasi kebijakan merdeka mandiri belajar walaupun cukup tersampaikan namun masih belum ada panduan yang baku tentang pelaksanaan yang cocok di sekolah yang belum memiliki fasilitas menunjang aspek sumber daya, Guru masih perlu menerapkan kurikulum 2013 di padukan secara bertahap dengan kurikulum merdeka belajar dan ada kecenderungan nilai siswa menurun karena belum siapnya Kepala sekolah, guru dan siswa, Struktur Birokrasi Implementasi kebijakan merdeka mandiri belajar sudah cukup baik karena dimulai dari keputusan penerapan kurikulum oleh kepala sekolah, kemudian dilaksanakan guru dan siswa, 2) Tahap implementasi kebijakan yang meliputi Interpretasi Kebijakan kepala sekolah memutuskan untuk menggunakan kurikulum 2013 karena belum termasuk katagori wajib mengimplementasikan kurikulum merdeka secara keseluruhan dan lokasi sekolah yang pedesaan yang tidak memungkinkan pembelajaran secara online 3) Implikasi kebijakan merdeka belajar terhadap perencanaan dimana tujuan kurikulum merdeka untuk melahirkan inovasi melalui pendidikan menjadi sulit untuk diwujudkan sehingga untuk mencapai inovasi terkendala oleh masih diterapkannya metode mengajar konvensional sebagai akibat dari pengetahuan guru yang terbatas, dalam tahap pelaksanaan ketidapahaman guru tentang kurikulum merdeka belajar telah melahirkan tiga implikasi, yaitu kurangnya pengetahuan guru telah menyebabkan visi merdeka belajar tidak terintegrasi dengan baik dalam proses belajar mengajar yang diakibatkan oleh konsepsi merdeka belajar tidak terdefinisikan dalam tindakan kelas dan metode mengajar yang dilakukan oleh guru dan tahap evaluasi, kurangnya pengetahuan guru melemahkan dukungan yang semestinya diberikan pada pengembangan kompetensi siswa karena sarana dan pra sarana yang dibutuhkan untuk mendukung ideologi merdeka belajar tidak dapat disediakan dengan memadai apalagi adanya kelemahan guru telah menjadi dasar yang sangat menentukan keberhasilan visi dan misi merdeka belajar.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Depositing User: Kuryandoko
Date Deposited: 14 Mar 2024 02:50
Last Modified: 14 Mar 2024 02:50
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/21609

Actions (login required)

View Item View Item