PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TUKANG GIGI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN PRAKTIK DI KOTA AMUNTAI

NABABAN, RIA SARTIKA (2020) PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TUKANG GIGI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN PRAKTIK DI KOTA AMUNTAI. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
Artikel Ria Sartika.pdf

Download (205kB)

Abstract

Pada hakikatnya tukang gigi dan dokter gigi berbeda karena tukang gigi hanya mempelajari pembuatan gigi tiruan tanpa mempertimbangkan hal yang lainnya, sedangkan dokter gigi mempelajari semua tentang gigi dan mulut termasuk jaringan-jaringan penyangga gigi. Salah satu contoh penyimpangan yang dilakukan tukang gigi yaitu melakukan pencabutan gigi pada konsumennya. Konsumen mencabut giginya ditujukan untuk selanjutnya dipasang gigi tiruan pada tukang gigi, namun setelah gigi dicabut oleh tukang gigi dapat terjadi pendarahan yang tak berhenti pada gusinya hingga akhirnya konsumen dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Kesalahan dalam pekerjaan tukang gigi dapat menyebabkan penyebaran infeksi disekitar gigi dan rongga mulut. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab tukang gigi tidak memiliki izin praktik di Kota Amuntai, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, yaitu data penelitian ini mengkaji ketentuan hukum yang berlaku, serta apa yang terjadi dalam kenyataannya dimasyarakat. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa permasalahan terkait dengan tukang gigi yang diatur dalam Permenkes Nomor 39 tahun 2014 tentang Pembinaan, Pengawasan dan Perizinan Tukang Gigi yang disebabkan oleh tiga faktor, antara lain faktor administrasi; pengawasan Dinas Kesehatan; dan kelonggaran hukum bagi pelanggar aturan tersebut. Selain itu, kalaupun tukang gigi terbukti melakukan pelanggaran, proses hukumnya menjadi kompleks untuk bisa dijadikan tersangka karena berkaitan dengan kesadaran masyarakat yang ternyata masih kurang. Penelitian ini menerapkan metode penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif analitis dan menggunakan teknik sampling. Skripsi ini menjelaskan bagaimana penegakan hukum terhadap tukang gigi tanpa surat izin praktik di Kota Amuntai dilakukan dan faktor-faktor apa saja yang membuat tukang gigi tidak memiliki surat izin praktik. Keberadaan tukang gigi di Indonesia tumbuh dengan pesat, untuk itu diperlukan pengawasan ekstra dari pihak berwajib terkait dengan praktik tukang gigi. In essence, dentists and dentists are different because dentists only study the manufacture of dentures without considering anything else, while dentists learn all about teeth and mouth, including the supporting tissues of the teeth. One example of irregularities committed by dental artisans is to extract teeth on consumers. Consumers pull out their teeth which are intended for further installation of the dentures at the dental artisans, however after the teeth are removed by the dental artisans there can be bleeding that does not stop in the gums until finally the consumers are rushed to the hospital for further treatment. Errors in dental work can cause the spread of infection around the teeth and oral cavity. To find out the factors that cause dental artisans not to have a license to practice in Amuntai City, the type of research used in this research is empirical legal research, namely the data of this study examines applicable legal provisions, as well as what happens in reality in the community. In this study, it was found that the problems related to dental artisans regulated in the Minister of Health Regulation Number 39 of 2014 concerning Dental Guidance, Supervision and Licensing are caused by three factors, including administrative factors; supervision of the Health Office; and legal leniency for violators of these rules. In addition, even if the dental craftsman is proven to have committed a violation, the legal process becomes complex so that he can be named a suspect because it is related to the lack of public awareness. This study applies an empirical legal research method that is descriptive analytical and uses a sampling technique. This thesis explains how the law enforcement against dental artisans without a license to practice in Amuntai City and what factors make dental artisans not have a license to practice. The existence of dental artisans in Indonesia is growing rapidly, therefore extra supervision from the authorities is needed regarding the practice of dental artisans.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Tukang Gigi, Dinas Kesehatan, Penegakan Hukum, Perlindungan Konsumen, Surat Izin Praktik. Dentist, Health Service, Law Enforcement, Consumer Protection, Practice License
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Ria Sartika Nababan
Date Deposited: 06 Nov 2020 02:50
Last Modified: 06 Nov 2020 02:50
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/3253

Actions (login required)

View Item View Item