STUDI DAMPAK PSIKOLOGIS PADA SISWA BEPRESTASI RENDAH YANG MENGALAMI BROKEN HOME DI SMA NEGERI 1 ALALAK

RIZKY, ANDI ALVHINA (2021) STUDI DAMPAK PSIKOLOGIS PADA SISWA BEPRESTASI RENDAH YANG MENGALAMI BROKEN HOME DI SMA NEGERI 1 ALALAK. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
ARTIKEL ANDI ALVHINA RIZKY 16220013.pdf

Download (265kB)

Abstract

Bimbingan dan Konseling di sekolah tersebut anak yang mengalami broken home memiliki prestasi belajar yang rendah hal itu disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua, kurang nya kasih sayang yang utuh dari orang tua, sehingga anak seperti di acuhkan. Prestasi yang rendah itu pun juga disebabkan karena anak kurang memperhatikan pada saat proses pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam ruang kelas, anak tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, dan anak sering tidak masuk sekolah. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, Penelitian iersifatnaratif yang menghasilkandata deskriptif berupa ucapan, tulisan, sehingga menghasilkan fakta secara sistematik tentang keadaan obyek sebenarnya, dan lebih menekankan atas dasar fakta-fakta yang terjadi di SMA NEGERI 1 Alalak” Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Alalak yang berjudul “Studi Dampak Psikologis Pada Siswa Berprestasi Rendah Yang Mengalami Broken Home Maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Perkambangan psikologis siswa yang mengalami broken home di SMA Negeri 1 Alalak bahwa siswa mudah emosional, siswa sangat mudah terlihat murung dan sedih serta siswa juga mudah terlihat kesal atau mudah emosional Bagi siswa yang mengalami broken home, guru bimbingan dan konseling memiliki peran yang sangat penting, guru bimbingan konseling memberikan layanan melalui perorangan dengan cara memberikan pemahaman, mendekati, memberikan motivasi, memberikan perhatian serta membimbingan kearah yang lebih baik. Kendala-kendala yang dihadapi guru Bimbingan dan Konseling adalah, pada saat pelaksanaan pemberian layanan siswa biasanya lebih banyak diam sehingga perlu beberapa kali melakukan pemberian layanan dan kendala utama adalah sarana dan prasarana yang belum memadai. Kemudian guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan pengajaran juga mendapat kendala diwaktu jam pengajaran, karna disekolah guru Bimbingan dan Konseling ini hanya diberikan waktu satu jam pelajaran setiap masuk kelas dan juga guru Bimbingan dan Konseling tidak bisa mengawasi full 24 siswa. Guidance and Counseling in the school children who experience broken homes have low learning achievement because of the lack of attention from parents, lack of complete love from parents, so that children are ignored. The low achievement is also caused by the child not paying enough attention during the ongoing learning process in the classroom, the child does not do the assignments given by the subject teacher, and the child often does not go to school. Qualitative research methods are research methods based on the philosophy of postpositivism, used to examine natural conditions of objects, this research is narrative in nature that produces descriptive data in the form of speech, writing, so as to produce facts systematically about the actual state of objects, and emphasizes more on the basis of facts facts that happened in SMA Alalak 1 " Based on the results of data analysis that has been carried out at Alalak 1 Horrific High School entitled "Study of Psychological Impacts on Low Achievement Children Who Have Broken Home It can be concluded as follows: Psychological mining of students who have broken home at Alalak 1 Alalak High School that students are easily emotional Sangta students are easily seen gloomy and sad and students also easily look upset or easily emotional For students who experience broken home, guidance and counseling teachers have a very important role, counseling guidance teachers provide services through individuals by providing understanding, approaching, motivating , giving attention and guiding towards a better. The constraints faced by the Guidance and Counseling teacher are, when the implementation of service delivery students are usually more silent so that it is necessary to make a number of services and the main obstacle is inadequate facilities and infrastructure. Then the Guidance and Counseling teacher in giving teaching also got constraints during the teaching hours, because at the Guidance and Counseling teacher this school was only given one hour of lesson each class, and also the Guidance and Counseling teacher could not supervise full 24 students.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Psikologis Anak, Prestasi Rendah, Broken Home Child Psychological, Low Achievement, Broken Home
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: Andi Alvhina Rizky
Date Deposited: 19 Apr 2021 01:15
Last Modified: 19 Apr 2021 01:15
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/4771

Actions (login required)

View Item View Item