PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DIKELURAHAN ALALAKSELATAN KOTA BANJARMASIN DENGAN METODE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

husna, najmatul (2021) PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DIKELURAHAN ALALAKSELATAN KOTA BANJARMASIN DENGAN METODE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG). Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
artikel b.pdf

Download (1MB)

Abstract

Permukiman kumuh adalah suatu masalah yang kerap dihadapi oleh hampir semua kota-kota besar di Indonesia bahkan kota-kota besar dinegara berkembang lainnya. Pengkajian tentang permukiman kumuh (slump), pada dasarnya meliputi tiga segi, pertama yaitu fisiknya, kedua sosial ekonomi, ketiga dampak oleh kedua kondisi tersebut. Penanganan kawasan permukiman kumuh sesungguhnya perlu dilakukan tidak saja di kawasan-kawasan permukiman kumuh yang menjadi bagian kota atau kota besar, tetapi perlu juga dilakukan di kawasan-kawasan permukiman kumuh di kota sedang dan kecil. Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang biasa disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff 1989). Sistem Informasi Geografis atau SIG atau yang lebih dikenal dengan GIS mulai dikenal pada awal 1980-an, sejalan dengan berjalannya dengan perangkat computer, Untuk memetakan kawasan kawasan permukiman kumuh menggunakan metode GIS di wilayah kelurahan Alalak Selatan kota Banjarmasin. Untuk melakukan pembobotan identifikasi kawasan kumuh digunakan kriteria. Penentuan kriteria kawasan kumuh dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek atau dimensi seperti kesesuaian peruntukan lokasi dengan rencana tata ruang, status (kepemilikan) tanah, letak atau kedudukan lokasi, tingkat kepadatan penduduk tingkat kepadatan bangunan, kondisi fisik, sosial ekonomi dan budaya masyarakat local. ABSTRACT Slum settlements are a problem that is often faced by almost all big cities in Indonesia and even big cities in other developing countries. Assessment of slum settlements (slump) basically includes three aspects, first, namely physical, second, socio-economic, and thirdly the impact of these two conditions. The handling of slum areas actually needs to be done not only in slum areas that are part of cities or big cities, but also in slum areas in medium and small cities. Geographic Information System (GIS), commonly known as GIS, is a computer-based information system used to process and store geographic data or information (Aronoff 1989). Geographical Information System or GIS or better known as GIS began to be known in the early 1980s, in line with the operation of computer devices, to map the slum areas using the GIS method in the area of Alalak Selatan urban village, Banjarmasin. To weight the slum area identification criteria are used. The determination of the criteria for slum areas is carried out by considering various aspects or dimensions such as the suitability of location designation with spatial plans, land status (ownership), location or position of location, population density level, building density level, physical condition, socio-economy and culture of local communities.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Permukiman Kumuh Identifikasi, Pemetaan, GIS (Geografic Information System slums identification, mapping, GIS (Geografic Information System).
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Depositing User: Najmatul Husna
Date Deposited: 21 May 2021 02:18
Last Modified: 21 May 2021 02:18
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/5104

Actions (login required)

View Item View Item