TINJAUAN HUKUM ATAS TINDAKAN ABORSI DENGAN DALIH INDIKASI MEDIS KARENA KEHAMILAN AKIBAT PERKOSAAN INCEST

EDWINSYAH, MUHAMAD (2021) TINJAUAN HUKUM ATAS TINDAKAN ABORSI DENGAN DALIH INDIKASI MEDIS KARENA KEHAMILAN AKIBAT PERKOSAAN INCEST. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
artikel muhamad edwinsyah.pdf

Download (418kB)

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, tindak perkosaan telah mengalami perubahan yang begitu mengejutkan dimana sekarang ini tidak hanya dilakukan oleh orang tidak dikenal bahkan dilakukan oleh saudara kandung sendiri yang tidak sedikit yang mengakibatkan si korban perkosaan incest menjadi hamil. Kehamilan yang tidak diinginkan tersebut akhirnya berujung pada tindakan aborsi. Akan tetapi regulasi yang mengatur mengenai aborsi terutama KUHP tidak memberikan ruang sedikit pun untuk diperbolehkannya tindakan aborsi dengan alasan apapun. Tentu hal tersebut menjadi perhatian signifikan sehingga perlu untuk dikaji dan diteliti. Untuk memfokuskan permasalahan, penelitian ini dilaksanakan dengan berpedoman pada dua rumusan masalah, yaitu bagaimana ketentuan hukum positif tentang tindakan aborsi dan bagaimana legalitas tindakan aborsi atas dasar indikasi medis tentang kehamikan akibat perkosaan incest menurut hukum positif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian bersumber dari tiga bahan hukum, yaitu: pertama, bahan hukum primer yang di antaranya yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang Hukum Pidana danUndang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kedua, bahan hukum sekunder yaitu buku-buku, jurnal-jurnal, artikel dan referensi lainnya terkait perkosaan incest, ketiga bahan hukum tersier yaitu bahan penunjang seperti kamus-kamus dan ensiklopedia. Teknik pengumpulan data dengan teknik studi kepustaan, kemudian diolah dengan cara seleksi bahan hukum, klasifikasi dan sistemasi bahan hukum. Adapun teknik analisis data adalah analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ketentuan tindakan aborsi dalam hukum positif terkesan saling tumpang tindih, dimana aturan dalam KUHP tidak membenarkan adanya tindakan aborsi, namun dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan memberikan ruang terjadinya aborsi dengan alasan tertentu, yang salah satunya adalah perkosaan. Kemudian tindakan aborsi dengan alasan medis bagi korban perkosaan incest dapat dibenarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, terkhusus Pasal 75 ayat (2), yaitu kehamilan bagi korban perkosaan, yang dalam hal ini termasuk perkosaan incest.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Aborsi, Indikasi Medis, Perkosaan Incest
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Muhamad Edwinsyah
Date Deposited: 09 Jun 2021 03:34
Last Modified: 09 Jun 2021 03:34
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/5619

Actions (login required)

View Item View Item