UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS SISWA DENGAN KONSELING KELOMPOK DI SMP NEGERI 17 BANJARMASIN

RAHMINI, NUR AMALIA (2021) UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERILAKU MEMBOLOS SISWA DENGAN KONSELING KELOMPOK DI SMP NEGERI 17 BANJARMASIN. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
ARTIKEL NUR AMALIA RAHMINI_15220031.pdf

Download (118kB)

Abstract

Mengatasi membolos siswa SMP Negeri 17 Banjarmasin.Setiap siswa-siswi dituntut dan diharapkan untuk berprilaku setuju dengan aturan dan tata tertib yang berlaku disekolah, dengan disiplin sangat berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai dengan cara menaati dan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Metode penelitian kualitatifsering disebut metode penelitiannaturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (naturalsetting) disebut sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkempul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif Hasil penelitian Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi PerilakuMembolos Siswa Dengan Konseling Kelompok. Maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:Upaya yang dipakai guru Bimbingan dan Konseling mengatasi siswa yang membolos sekolah adalah konseling dengan menggunakan konseling kelompok layanan ini dianggap dapat mengurangi perilaku membolos siswa, hal ini dibenarkan oleh guru Bimbingan dan Konseling, dan guru wali kelas maupun kepala sekolah Penyebab yang membuat siswa sering membolos kesekolah merupakan faktor dari lingkungan, dikarenakan ajakan dari teman, pacar serta kerena tidak mnegerjakan tugas dari guru, merasa tidak percaya diri disekolah/rendah diri karena teman lebih bisa dan marasa tidak ada yang menyemangati serta memberikan motivasi agar sekolah sehingga siswa lebih disiplin dan tidak membolos kendala-kendala yang dihadapi guru Bimbingan dan Konseling adalah, pada saat pelaksanaan pemberian layanan siswa biasanya lebih banyak diam sehingga perlu beberapa kali melakukan pemberian layanan. dan kendala utama adalah sarana dan prasarana yang belum memadai. Kemudian guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan pengajaran juga mendapat kendala diwaktu jam pengajaran, karna disekolah guru Bimbingan dan Konseling ini hanya diberikan waktu satu jam pelajaran setiap masuk kelas dan juga guru Bimbingan dan Konseling tidak bisa mengawasi full 24 jam. Addressing truancy behavior problems associated with students of SMP Negeri 17 Banjarmasin. Every student is required and expected to behave in agreement with the rules and regulations that apply in school, with discipline which is very useful to make someone realize that he needs to respect by obeying and obeying the applicable rules. Qualitative research methods are often called naturalistic research methods because research is carried out in natural conditions (natural setting) is called ethnographic methods, because initially this method is more widely used for research in the field of cultural anthropology, it is called a qualitative method, because the data is collated and the analysis is more characteristic. qualitative theresults of the researchefforts of Guidance and Counseling Teachers in Overcoming Truancy Behavior of Students with Group Counseling. So it can be concluded as follows: The efforts used by Guidance and Counseling teachers to overcome students who are truant to school is counseling using group counseling services, this is considered to reduce truancy behavior of students, this is justified by the Guidance and Counseling teacher, and the homeroom teacher and head school The causes that make students often skip school are a factor of the environment, due to invitations from friends, boyfriends and because they don't do assignments from the teacher, feel insecure at school / inferior because friends are more able and feel that there is nothing to encourage and motivate school so that students are more disciplined and do not ditch and the main obstacle is inadequate facilities and infrastructure. Then the Guidance and Counseling teacher in providing teaching also encountered obstacles during teaching hours, because in this Guidance and Counseling teacher school was only given one hour of lessons per class and the Guidance and Counseling teacher could not fully supervise 24 hour.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Konseling, Perilaku Membolos Counseling Guidance, Truancy Behavior
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: Nur Amalia Rahmini
Date Deposited: 16 Nov 2021 03:30
Last Modified: 16 Nov 2021 03:30
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/5703

Actions (login required)

View Item View Item