Juli, Juli (2023) PROSES PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA ANAK PELAKU PELECEHAN SEKSUAL. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.
![]() |
Text
PENGESAHAN.pdf Download (339kB) |
![]() |
Text
PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (272kB) |
![]() |
Text
ARTIKEL JULI _removed.pdf Download (163kB) |
Abstract
Kejahatan seksual yang dilakukan oleh anak belum tentu sepenuhnya karena keinginan dari anak sendiri bisa dikarenakan ada faktor dari lingkungan sekitar yang menyebabkan anak tersebut melakukan kejahatan seksual. Bentuk-bentuk yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan seksual, mulai dari kasus pelecehan, sodomi, pemcabulan, bahkan pemerkosaan kepada anak-anak dibawah umur Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif yaitu suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk pertanggungjawaban pidana bagi anak yang berkonflik dengan hukum diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pasal 69(2) Sistem Peradilan Pidana Anak. Melalui penerapan pola diversi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui perbaikan kondisi baik bagi pelaku anak maupun korban. Menurut Pasal 69 ayat 2 yang membedakan batas usia bagi anak, apabila pelaku tindak pidana ringan berusia di atas 12 tahun, tetapi berusia 14 tahun, maka sanksi pertanggungjawabannya berupa pidana denda. Anak di bawah usia 14 tahun dalam litigasi hanya memenuhi syarat untuk tindakan non-pidana, termasuk pemulangan, transfer ke orang lain, perawatan rumah sakit jiwa, dan perawatan LPKS.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tindak Pidana, Anak, Pelecehan Seksual |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Juli |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 02:00 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 02:00 |
URI: | http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/15093 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |