FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFEKTIFITAS AREA KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) 9 BANJARMASIN TAHUN 2O2O

Humaerah, Humaerah (2020) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN EFEKTIFITAS AREA KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) 9 BANJARMASIN TAHUN 2O2O. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
JURNAL HUMAERAH.pdf

Download (280kB)

Abstract

Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2OO9 menyatakan bahwa instansi pendidikan merupakan tempat yang dinyatakan sebagai Kawasan Tanpa Rokok. Berdasarkan hasil pengamatan masih ada beberapa siswa di SMAN 9 Banjarmasin yang didapati merokok di sekolah. Hal ini dikarenakan masih ada guru/penjaga sekolah yang memakai rokok di ruang lingkup sekolah, dan beberapa siswa lainnya sudah kebiasaan memakai rokok dalam sehari-harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, lingkungan sosial dan lingkungan keluarga dengan efektifitas kawasan tanpa rokok di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Banjarmasin Tahun 2O2O. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel random Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 responden. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Analisis yang digunakan dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan α = O,O5. Hasil penelitian dan pembahasan menyatakan bahwa efektifitas KTR di SMAN 9 Banjarmasin yang menyatakan efektif terhadap kawasan tanpa rokok sebesar (71.8%) dan yang menyatakan belum efektif terhadap kawasan tanpa rokok sebesar (28.2%). Hasil analisis terdapat hubungan pengetahuan dengan p value O,O39 < α = O,O5, lingkungan sosial p value O,OO5 <α = O,O5, lingkungan keluarga p value O,OOO < α = O,O5, dan tidak ada hubungan sikap p value O,683 <α = O,O5. Diharapkan untuk dapat menjalankan secara efektif peraturan larangan merokok pada siswa, guru, dan penjaga sekolah di SMAN 9 Banjarmasin. According to health law No. 36 of 2OO9 states that educational institutions are places that are declared as smoke-free areas. Based on the author's observations there are still some students at SMAN 9 Banjarmasin who are smoking in the school. This is because there are still teachers/school guards who use cigarettes in the scope of the school, and some other students have a habit of wearing cigarettes in the daily. This research aims to know the relationship of knowledge, attitudes, social environment and the family environment with the effectiveness of the area without smoking in senior high School 9 Banjarmasin year 2O2O. This research uses the Survey analytic method with cross sectional approaches and random sampling sampling techniques. The samples in this study amounted to 71 respondents. The instruments used in this study are questionnaires and interviews. Analysis used using the Chi Square test with a trust rate of α = O.O5. The results of the research and discussion stated that the effectiveness of KTR in SMAN 9 Banjarmasin which expressed effective against the region without cigarette (71.8%) And which states not yet effective against a non-smoking area of (28.2%). Analysis Results There is a knowledge relationship with p value O.O39 < α = O.O5, the social environment of p value O.OO5 < α = O.O5, the family environment of p value O.OOO < α = O.O5, and no attitude relationship p value O.683 < α = O.O5. It is expected to be able to effectively run the smoking prohibition rules on students, teachers, and school guards at SMAN 9 Banjarmasin.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pengetahuan, Sikap, Lingkungan Sosial, Lingkungan Keluarga knowledge, attitude, social environment, family environment
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Humaerah
Date Deposited: 18 Sep 2020 03:32
Last Modified: 24 Jan 2022 04:15
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/2200

Actions (login required)

View Item View Item