PERAN GURU PENDAMPING KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR NEGERI JAWA 2 MARTAPURA

Astuti, Eka (2024) PERAN GURU PENDAMPING KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR NEGERI JAWA 2 MARTAPURA. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
Abstrak Eka Astuti.pdf

Download (51kB)
[img] Text
lembar pengesahan.pdf

Download (1MB)
[img] Text
pernyataan keaslian skripsi.pdf

Download (376kB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tugas Guru Pendamping Khusus (GPK) di SDN Jawa 2 Martapura, serta apa saja kesulitan atau kendala yang dialami GPK dalam melayani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN Jawa 2 Martapura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek GPK di SDN Jawa 2 Martapura sebagai informan kunci/utama. Kepala sekolah, guru kelas, dan orangtua/wali ABK sebagai informan tambahan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan analisis data menggunakan analisis data kualitatif dari catatan hasil wawancara dan catatan hasil observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru GPK berperan penting dalam pelaksanaan Pendidikan Inklusi di SDN Jawa 2 Martapura, tugas-tugas GPK adalah : 1) Menyelenggarakan administasi khusus, 2) Mengadakan asesmen, 3) Menyusun Program Pengajaran Individual (PPI), 4) Menyelenggarakan kurikulum plus, 5) Mengajar kompensasif, 6) Pembinaan komunikasi siswa berkelainan, 7) Pengadaan dan pengelolaan alat bantu pengajaran, 8) Konseling keluarga, 9) Pengembangan pendidikan terpadu/inklusi dengan cara menjalin hubungan dengan semua pihak terkait, 10) Menyusun , melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan menyusun laporan program pembimbingan bagi guru kelas dan guru mata pelajaran. Kendala yang dialami oleh GPK di SDN Jawa 2 Martapura sebagai sekolah inklusi tidak lepas dari permasalahan latar belakang pendidikan GPK yang ada di sekolah tersebut. Guru GPK yang ada di SDN Jawa 2 Martapura hanya terdapat 3 orang dan hanya 1 orang yang berlatarbelakang pendidikan luar biasa. tidak ada Insentif untuk GPK dari pemerintah, karena itu bantuan dari pemerintah dirasa kurang dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pendidikan inklusi di sekolah-sekolah inklusi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: GPK, ABK, Sekolah Inklusi
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: UPT PPJ
Date Deposited: 02 Oct 2024 02:19
Last Modified: 02 Oct 2024 02:19
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/26052

Actions (login required)

View Item View Item