Syahidan, Gt. Jhorgi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Tenaga Kerja Di Laboratorium K3 Provinsi Kalimantan Selatan. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.
This is the latest version of this item.
Text
Gt. Jhorgi Syahidan.pdf Download (185kB) |
Abstract
Stres kerja dapat terjadi pada tenaga kerja yang mengakibatkan penurunan produktifitas kerja berujung terjadinya resiko kecelakaan kerja pada tenaga kerja di Laboratorium K3 Provinsi Kalimantan Selatan. Hasil survei CFO Innovation Asia Staff (2012) bahwa tingkat stres kerja di berbagai negara Asia termasuk Indonesia yaitu sebanyak 73% berpotensi terjadi stres kerja. Indonesia mengalami peningkatan berpotensi stres kerja sebanyak 9% dari tahun sebelumnya, maka potensi terjadinya stres pada tenaga kerja di Indonesia cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel sebanyak 50 orang menggunakan metode accidental sampling. Variabel penelitian ini adalah stres kerja, ketaksaan peran, dan konflik peran. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini stres kerja mengalami sedang sebesar 26 responden (52%), ketaksaan peran mengalami sedang sebesar 30 responden (60%), dan konflik peran mengalami sedang sebesar 30 responden (60%). Hasil analisis menunjukan dari 2 variabel hanya ketaksaan peran yang memiliki hubungan dengan stres kerja (p=0,019). Sebaiknya dilakukan langkah pengendalian diantaranya seperti kepastian tugas-tugas untuk produktifitas pekerja, mengadakan pelatihan mengenai stres kerja, dan mengadakan family gathering. Work stress can occur in the workforce which results in a decrease in work productivity leading to the risk of work accidents in workers at the K3 Laboratory of South Kalimantan Province. The results of the CFO Innovation Asia Staff survey (2012) show that the level of work stress in various Asian countries including Indonesia, which is 73%, has the potential for work stress. Indonesia experienced an increase in potential work stress as much as 9% from the previous year, so the potential for stress on workers in Indonesia is quite high. This study aims to determine the factors associated with job stress in the workforce. This study uses an analytic observational research with a cross sectional approach. Population and sample of 50 people using accidental sampling method. The variables of this research are work stress, role ambiguity, and role conflict. The instrument of this research used a questionnaire. Statistical test using chi-square test. The results of this study experienced moderate work stress by 26 respondents (52%), role ambiguity experienced moderate by 30 respondents (60%), and role conflict experienced moderate experience by 30 respondents (60%). The results of the analysis show that from the 2 variables only role ambiguity has a relationship with work stress (p=0.019). Control measures should be taken, such as certainty of tasks for worker productivity, conducting training on work stress, and holding family gatherings.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ketaksaan Peran, Konflik Peran, Stres Kerja. Role Ambiguity, Role Conflict, Work Stress. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Depositing User: | Gt. Jhorgi Syahidan Syahidan |
Date Deposited: | 06 Oct 2021 03:38 |
Last Modified: | 06 Oct 2021 03:38 |
URI: | http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/8178 |
Available Versions of this Item
Actions (login required)
View Item |