PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN BUNGA API DAN PETASAN DI WILAYAH HUKUM POLRES BANJAR

Sidik, Muhammad (2020) PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN BUNGA API DAN PETASAN DI WILAYAH HUKUM POLRES BANJAR. Diploma thesis, Universitas Islam Kalimantan MAB.

[img] Text
muhammad sidik artikel PDF.pdf

Download (242kB)

Abstract

Petasan (mercon) adalah berupa bubuk peledak yang dimasukkan dalam beberapa gulungan kertas, dan memiliki penghantar untuk diberi api agar dalam penggunaannya dapat berfungsi. Petasan adalah peledak yang mempunyai daya ledak dibawah standar atau low explosif. Bubuk yang dipakai untuk mengisi petasan adalah bahan peledak dari bahan kimia yang mengakibatkan bahan tersebut dapat meledak apabila digabungkan dengan bahan tertentu. Petasan adalah salah satu dari bahan peledak yang mempunyai daya ledak rendah yang tidak diizinkan oleh pemerintah, karena hingg saaat ini sangat banyak kasus yang terjadi yang disebabkan oleh ledakan petasan. Petasan adalah barang yang tidak diberikan izin. Sejak zaman kolonial sudah ada peraturan yang mengatur dalam Lembaran Negara Indonesia tahun 1940 No 41 yang berisi tentang Pelaksanan Undang-Undang Bunga Api 1939, yang mana undang-undang tersebut mengatur beberapa poin diantaranya terdapat ancaman pidana kurungan 3 (tiga) bulan dan denda jika tidak mentaati aturan membuat, menyimpan , menjual, mengangkut bunga api dan petasan yang tidak sesuai dengan aturan pembuatan. Petasan atau mercon dan berbagai tradisi yang menggunakan bahan peledak sangat berbahaya sehingga terdapat pengaturan terkait petasan karena merupakan pelanggaran tindak pidana yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran bahkan dapat menyebabkan meninggal dunia atau dapat menimbulkan bahaya bagi barang pribadi atau harta kekayaan yang dimiliki juga bagi keselamatan dan nyawa orang lain. Jenis Penelitian merupakan penelitian hukum dan sifat Empiris, Tipe penelitian hukumnya adalah deskriptif dan jenis bahan hukum yaitu tersier dan sekunder. Hasil pengolahan dianalisa secara kualitatif lalu kemudian dilakukan pembahasan. Berdasarkan hasil pembahasan kemudian kesimpulan secara induktif sebagai jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Firecrackers (firecrackers) are explosives in the form of powder which are packaged in several layers of paper, and have a fuse to be given fire to use them. Firecracker is a low explosive explosive. The powder used as the contents of firecrackers is a chemical explosive that makes it explosive under certain conditions. Firecracker is one of the explosives that have low explosive power which is prohibited by the state, because there are so many cases that occur due to the explosion of firecrackers. Firecrackers are prohibited items. Since the Dutch era, there have been regulations in the States Gazette (LN) of 1940 Number 41 concerning the Implementation of the 1939 Fireworks Act, which includes the threat of imprisonment for thre month and a fine if it violates the provisions of makiing, seling, storings, trnsporting sparks and firecrackers that do not comply with manufacturing standards. Firecrackers or firecrackers and various traditions that use explosives are very dangerous so that there are regulations related to firecrackers because they are a criminal offense that can cause fire to even cause death or can cause harm to property or property and to the lives of others. That is type of research is legal research and empirical. The type of legal research is descriptive and the types of legal materials are tertiary and secondary. The processing results were analyzed qualitatively and then discussed. Based on the results of the discussion, then conclusions inductively as an answer to problem under study.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pidana Penyalahgunaan Petasan Firecracker Abuse Criminal
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Muhammad Sidik
Date Deposited: 04 Nov 2020 04:23
Last Modified: 04 Nov 2020 04:23
URI: http://eprints.uniska-bjm.ac.id/id/eprint/3149

Actions (login required)

View Item View Item